Teknologi Terbaru | Teknologi Audio Video Terbaru - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Kamis, 11 Juli 2019

Teknologi Terbaru | Teknologi Audio Video Terbaru

https://www.tagar.id/Asset/uploads/131203-deepfake.jpeg


Teknologi Terbaru - Era digital semakin berkembang seiring peradaban zaman dan teknologi. Akibat peradaban itu, kini ini memproduksi konten hoaks atau berita bohong tidak lagi sekedar dalam format gambar atau teks. Kini, terdapat teknologi mutakhir mempunyai nama deepfake untuk menciptakan konten hoaks berupa video.

Konten hoaks dalam format audio visual ini memungut tayangan video pribumi orang bersangkutan, lantas mimik bicaranya diserupa-serupakan seolah-olah dia yang berkata sesungguhnya sebenarnya tidak.

Atau dengan kata lain, terdapat sosok yang menyamar berkata di belakang orang tersebut dengan mengubah gambar videonya. Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pernah jadi korban hoak dari teknologi deepfake ini. Karena itu, warganet mesti hati-hati tidak boleh mudah percaya atau terhasut dari suatu berita dan konten video.

Deepfake diproduksi melewati teknik menggabungkan video orisinil dengan video yang berkeinginan dimanipulasi. Misalnya, dapat menggunakan wajah publik tokoh (pejabat, politikus, artis). Hal ini paling mungkin dilaksanakan mengingat deepfake adalahhasil olah imaji lewat teknologi komputer.


Deepfake ini kerjaan berpengalaman pemrograman yang menciptakan teknologi yang bisa mengubah wajah seseorang, tergolong dengan mimik yang dibuat di video tersebut.

Deepfake diproduksi melewati teknik menggabungkan video orisinil dengan video yang berkeinginan dimanipulasi. Misalnya, dapat menggunakan wajah publik figur. Hal ini paling mungkin dilaksanakan mengingat deepfake adalahhasil olah imaji lewat teknologi komputer.

Deepfake ialah produk software berbasis artificial intelligence (AI) yang mengonfigurasikan media target dengan media yang ada guna menghasilkan konstruksi menyesatkan yang dapat mengelabui mata pemirsa.

Penyalahgunaan deepfake sedang hangat diperbincangkan belakangan ini sebab mampu mengubah muka seseorang dengan muka orang lain.

Jika dulu kiat memanipulasi gambar melulu dapat dipakai di dalam studio efek eksklusif film Hollywood dan dimanfaatkan pula oleh intelijen laksana CIA, sekarang dengan berkembang pesatnya teknologi buatan audio visual, maka akses guna menggunakannya bukan lagi terbatas pada kalangan tertentu saja.


Ketika deepfake bermunculan ke publik pada 2017, tak perlu menantikan waktu lama langsung beredar video porno yang kala tersebut menghebohkan publik sebab pemerannya ialah selebriti papan atas Hollywood, Scarlett Johansson.

Setelah permasalahan ini diungkap, ternyata video plus-plus tersebut dimanipulasi secara rapi memakai teknologi deepfake, dengan mengubah wajah pribumi bintang porno ditimpa dengan wajah cantik pemeran film Avengers itu.

Kemampuan deepfake guna menimpa (mengganti) wajah seseorang dengan muka beda yang bergerak, mengekor ekspresi wajah dalam video aslinya berasal dari machine learning (ML).

Aplikasi deepfake pun sudah beredar luas dan dapat didownload secara online gratis. Namanya ialah FakeApp. Dengan menggunakan software tersebut, memungkinkan siapa saja untuk memahami ML dan selanjutnya menciptakan deepfake.

Manipulasi audiovisual dalam sistem digital ini dilaksanakan dengan teknik yang kian realistis, sampai membuat pengamat merasa keadaan bingung dalam meneliti video hoaks bilamana tanpa alat tolong atau aplikasi pendeteksi.

Ancaman terbesar eksistensi deepfake pasti tidak guna menyasar publik tokoh saja, sebab teknik ini dapat digunakan untuk mengerjakan balas dendam. Siapa juga yang data fotonya telah tersebar di dunia maya bakal dengan gampang dipalsukan.


Patut dicatat, memanipulasi video sangat barangkali dilakukan bilamana orang itu memiliki tidak sedikit stok potret wajah yang diunggahnya ke media sosial. Maka dari tersebut orang yang berniat jahat dapat dengan gampang mengambilnya dan menggunakannya.


Kemudian guna memanipulasi, orang itu tinggal merekam video dia sendiri untuk mengerjakan hal yang mempunyai sifat negatif dan mengubah dengan muka korban.

Semakin tidak sedikit kumpulan data, maka kian mudah juga untuk si pemalsu untuk menciptakan video deepfake yang dapat dipercayai publik, terlebih bila bermuatan konten negatif.

Teknologi ini dapat dipakai untuk menghilangkan keyakinan pada pejabat dan lembaga pemerintahan, dan dapat melakukan pembunuhan karakter terhadap tokoh-tokoh politik serta memperkeruh konflik sosial sampai memanipulasi proses pemilihan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar