Teknologi Terbaru 1 | Sederet Fakta Perjuangan Swedia Gunakan Energi Terbarukan - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Senin, 15 April 2019

Teknologi Terbaru 1 | Sederet Fakta Perjuangan Swedia Gunakan Energi Terbarukan


https: img-k.okeinfo.net content 2019 04 13 320 2043109 sederet-fakta-perjuangan-swedia-gunakan-energi-terbarukan-AtVrfTYHPe.jpg
Foto: Reuters

JAKARTA , INDONESIA – Sebagai negara maju, Swedia menjadi percontohan untuk negara lain tentang pengembangan energi terbarukan (EBT).

Seperti dikatakan oleh Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengatakan, memang secara masa-masa Swedia termasuk telat dalam urusan pengembangan EBT. Akan tetapi ketika ini Swedia telah ada di atas negara-negara beda dalam urusan pengembangan EBT.


Surya menambahkan, Swedia ketika ini sudah mempermaklumkan target yang lebih tinggi dengan lepas dari bayang-bayang pemakaian energi fosil. Rencananya, Swedia bakal lepas dari bayangan energi fosil pada 2030.

Berikut fakta-fakta hebatnya Swedia maksimalkan energi green laksana dirangkum Okezone, Jakarta, Jumat (12/4/2019).


Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengatakan, memang secara masa-masa Swedia termasuk telat dalam urusan pengembangan EBT. Akan tetapi ketika ini Swedia telah ada di atas negara-negara beda dalam urusan pengembangan EBT.

Berdasarkan keterangan dari Surya, bahkan Swedia ketika ini sudah mempermaklumkan target yang lebih tinggi dengan lepas dari bayang-bayang pemakaian energi fosil. Rencananya, Swedia bakal lepas dari bayangan energi fosil pada 2030.


Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengatakan, di antara teknologi yang ditawarkan ialah penghematan listrik pada air conditioner (AC). Teknologi ini mempunyai stabilitas distribusi energi dan ventilasi udara yang optimal.

"Karena tersebut semua peluang yang hendak kita pakai dalam rangka merealisasikan tersebut salah satu di antaranya tersebut dengan kerja sama kerja sama dengan Swedia tersebut termasuk di bidang teknologi alih teknologi capacity building terdapat smart green dan sebagainya energi terbarukan lainnya," ujarnya saat didatangi di Kantor Apindo, Jakarta, Rabu (10/4/2019).



Perwakilan dari Badan Energi Swedia Paul Westin mengatakan, Swedia sejatinya negara pemula guna pengembangan energi terbarukan. Awal awal pengembangan tersebut berawal pada 1960-an ketika tersebut sumber daya alam Swedia semakin menipis.

"Pada mula tahun 1960-an, Swedia mengakui bahwa hilangnya sumber daya alam yang cepat mesti dihadapi," ujarnya dalam forum diskusi di Menara Apindo, Jakarta, Selasa (10/4/2019).

Akhirnya menurut keterangan dari Paul, pada 1970 sampai 1980 pihaknya mulai mengerjakan eksplorasi sumber-sumber energi baru. Apalagi saat itu, terjadi krisis minyak mentah besar-besaran.



Indonesia dan Swedia melewati ISPC Apindo dan Swedish Energy Agency alias Badan Energi Swedia mengerjakan kerjasama guna mengembangkan energi terbarukan. Seperti diketahui, pemerintah sendiri ingin supaya energi terbarukan dapat lebih dikembangkan sampai 23% pada tahun 2025 mendatang.



Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma menuliskan dengan kerjasama ini, Indonesia dapat mendongkrak sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Diperkirakan, dengan kerjasama ini, akselarasi pengembangan EBT Indonesia dapat mencapai 23% pada 2025.

"Oleh sebab itu, anda dalam sejumlah tahun terkahir tersebut kan hendak meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan yang 2025 tersebut menjadi 23%," ujarnya saat didatangi di Jakarta, Rabu (10/4/2019).


Pemerintah berkomitmen terus mendorong sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Komitmen itu tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang mengaku pada 2025 mendatang bauran energi nasional pemanfaatan sumber energi berbasis energi baru terbarukan menjangkau 23%.

Berdasarkan keterangan dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, proses pengalihan pemanfaatan sumber energi berbasis fosil ke energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia membutuhkan waktu, laksana di negara-negara Eropa dan China. Pada waktunya, sumber-sumber energi berbasis fosil bakal tergantikan oleh sumber energi terbarukan.



Pemerintah butuh mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satunya ialah dengan sesegara mungkin mengabsahkan undang-undang mengenai Energi Baru Terbarukan (EBT).

Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengatakan, semua pengusaha bercita-cita jika rancangan Undang-Undang tentang EBT dapat segera rampung pada tahun ini. Karena juka tidak rampung pada tahun ini akan paling sulit sekali sebab semua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menginjak kepengurusan yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar