Teknologi Terbaru 1 | Percepat Digitalisasi Layanan Publik, Pemerintah Gaet Cisco - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Minggu, 19 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Percepat Digitalisasi Layanan Publik, Pemerintah Gaet Cisco

Pertemuan Presiden Jokowi dan Cisco. Foto: Cisco
Pertemuan Presiden Jokowi dan Cisco. Foto: Cisco

Jakarta, Indonesia - Pemerintah Indonesia tengah mempercepat kegiatan digilitasi yang diusungnya untuk lebih cepat dan efektif dalam menyerahkan layanan untuk masyarakat.

Untuk mencapainya, pemerintah pun berkolaborasi dengan perusahaan teknologi Cisco. Kedua belah pihak memberitahukan penyelenggaraan program Country Digital Acceleration (CDA).

Kesepakatan ini diberitahukan ketika pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Cisco ASEAN Naveen Menon dan Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu. Pertemuan ini dilangsungkan di sela-sela Forum Ekonomi Dunia mengenai ASEAN (World Economic Forum on ASEAN) di Hanoi, Vietnam.

Sebelumnya, kesebelasan CDA Cisco pun telah berkolaborasi dengan pemerintahan di semua dunia, baik di tingkat nasional maupun di tingkat negara bagian. Sementara itu, Indonesia ialah negara kesatu di ASEAN yang menjadi unsur dari program ini.


Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu menuliskan dalam usaha Indonesia guna mewujudkan tujuan dari kegiatan digital Nasional, terdapat dua lokasi utama yang bakal menjadi penentu keberhasilannya.

Pertama, butuh meyakinkan bahwa kemampuan ketenteraman siber di semua Indonesia bisa sejalan dengan adopsi digital, sampai-sampai tetap selangkah lebih maju dari semua pelaku ancaman siber.

"Kami bakal bekerja sama dengan pemerintah dalam koordinasi dan pengamalan kebijakan ketenteraman siber nasional. Indonesia pun membutuhkan tidak sedikit tenaga kerja yang mahir teknologi," tutur Marina dalam penjelasan tertulisnya, Sabtu (15/9/2018).

Disampaikannya, Cisco Networking Academy telah mengajar lebih dari 212.000 murid di Indonesia, melewati kontribusi dalam format alat, sumber daya, dan instruktur. Total 212.000 murid ini adalahpartisipasi murid Networking Academy terbesar kedua di area ASEAN.

"Kami bercita-cita kerjasama dengan pemerintah ini akan dapat menciptakan tenaga kerja andal di masa depan," kata Marina.


Sedangkan, Tom Lembong, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) menuturkan perekonomian Indonesia sedang bertransformasi menjadi ekonomi digital, seiring dengan tren yang terjadi ketika ini dan pun meningkatnya jumlah penduduk ruang belajar menengah inilah tenaga kerja muda yang mahir teknologi.

"Kami memperkirakan selama dua sampai tiga miliar dolar masing-masing tahun akan diinvestasikan ke sektor e-commerce," ucapnya.

Maka dari itu, pemerintah mesti meluangkan platform yang andal dan merumuskan ketentuan untuk meyakinkan bahwa ekonomi digital mematuhi standar ketenteraman dunia maya serta menyerahkan kontribusi untuk kemakmuran masyarakat.

"Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan menyokong tidak melulu e-commerce dan ekonomi digital, tetapi pun perkembangan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia," tandasnya.(agt/afr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar