Teknologi Terbaru 1 | Sapi-sapi Ini Sudah Jadi Pengguna 5G, Anda? - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Senin, 20 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Sapi-sapi Ini Sudah Jadi Pengguna 5G, Anda?


Jakarta, Indonesia - Sementara anda di Indonesia merundingkan teknologi 5G sebagai sesuatu yang masih di awang-awang, sekawanan sapi di Inggris justeru sudah jadi pemakai 5G. Hewan-hewan tersebut sudah dipasangi perlengkapan 5G, sampai-sampai mereka dapat berkeliaran bebas, tetapi tetap mengerjakan “tugas” laksana biasa, tanpa tidak sedikit campur tangan manusia.

Ini kerjaannya Cisco System Inc. Pada ketika yang lain mengerjakan uji jajaki 5G pada hal-hal yang modern dan mencantol kehidupan perkotaan, mereka justeru melakukan uji jajaki konektivitas 5G secara nirkabel untuk area pedesaan. Yang jadi obyeknya, ya tersebut tadi, sapi perah yang terdapat di peternakan yang bertempat di Shepton Mallet, Somerset, England

Seperti diadukan laman berita, guna uji jajaki itu, team Cisco memasang perlengkapan 5G pada sebanyak sapi. Tepatnya 50 ekor dari 180 ekor sapi perah yang terdapat di peternakan itu. Ke-lima puluh sapi tersebut dipasangi perlengkapan semacam kalung di leher, dan ear-tag di kuping –Cisco mengklaim, perlengkapan yang terpasang tersebut tak bakal menyakiti atau menciptakan para sapi terganggu.


Perangkat yang terpasang di leher itu bermanfaat (melalui koneksi 5G) guna berkomunikasi antar mesin, dengan robot di kandang pemerah susu. Sapi-sapi ini, sebab memang sudah kelaziman sehari-hari, dengan sendirinya akan mengunjungi kandang pemerah susu, saat waktu memerah susu tiba.

Perangkat yang terpasang di stasiun, bakal mendeteksi dan mengenali sapi yang datang, dan otomatis membuka pintu kandang perah. Berikutnya, robot bakal menautkan sapi ke penambat, dan memasang perangkat perah di putting susu sapi. Selanjutnya, proses pemerahan susu berjalan, sembari sapi merasakan hidangan makanan di bak pakan.

Adapun ear-tag yang dipasang di telinga sapi, bermanfaat sebagai pemantau situasi kesehatan sapi. Alat ini mendeteksi apa yang terjadi pada sapi, apakah menunjukkan fenomena stress, terpapar serangan penyakit, tidak cukup nafsu makan, dan sebagainya. Peternak dapat mengetahui dengan serupa kondisi fauna ingonannya tersebut sembari leyeh-leyeh di sofa rumahnya –tanpa perlu mengunjungi dan memeriksa satu persatu fauna ternaknya itu.

Uji jajaki ini memang baru mencantol dua urusan tersebut, memantau situasi kesehatan sapi dan menjalankan robot pemerah susu. Namun ke depannya, menurut keterangan dari pihak Cisco, teknologi berbasis 5G ini dapat digunakan guna menjalankan mesin pembersih badan sapi, pendahuluan dan penutup tirai kandang yang bekerja dengan sensor cuaca, dan sistem pemberi pakan otomatis. “Hal yang siginifikan dari uji jajaki ini merupakan, teknologi 5G dapat dimanfaatkan tidak melulu untuk peternakan, tetapi tidak sedikit aspek beda di area pedesaan,” kata Nick Chrissos, team Cisco, laksana dikutip Reuters.


Menarik memang, melulu saja, peternakan sapi perah di Inggris, laksana halnya di New Zealand, rata-rata memang merealisasikan konsep lepas liar. Maksudnya, sapi-sapi itu tidak dipedulikan berkeliaran bebas di lahan peternakan. Sementara di Indonesia, peternakan sapi perah banyak sekali mengurung sapi dalam kandang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar