Teknologi Terbaru 1 | Persaingan Pasar Gawai Kelas Menengah Kian Ketat - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Senin, 20 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Persaingan Pasar Gawai Kelas Menengah Kian Ketat

Persaingan di pasar gawai ruang belajar middle-low Indonesia diramalkan semakin ketat pada 2019. Berdasarkan keterangan dari pihak vendor, tren pasar itu terjadi karena sejumlah hal, salah satunya ialah semakin seriusnya vendor dalam urusan produksi.


Jakarta, Indonesia – Persaingan di pasar gawai ruang belajar middle-low Indonesia diramalkan semakin ketat pada 2019. Berdasarkan keterangan dari pihak vendor, tren pasar itu terjadi karena sejumlah hal, salah satunya ialah semakin seriusnya vendor dalam urusan produksi.

Salah satu pelaku pasar, Public Relations Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto menilai semakin ketatnya kompetisi di pasar gawai domestik membuat vendor-vendor tidak bisa sembarangan dalam menciptakan perangkat.

“Pasar low-end ialah kue empuk, guna bertarung di sana anda enggak dapat sembarangan guna masalah perangkat,” ujar Aryo untuk Bisnis, Kamis (21/3).

Sementara itu, Head of Southeast Asia, Country Manager Xiaomi Indonesia, Steven Shi menilai bertambahnya jumlah produk yang dikeluarkan oleh vendor untuk ruang belajar middle-low tidak terlepas dari pemahaman bahwa kompetisi bisnis, turut menyerahkan keuntungan untuk konsumen.

Adapun, jelas Steven, dengan memberi keuntungan untuk konsumen melewati kualitas produk, vendor-vendor dinilai bakal semakin terpacu dalam urusan produksi.

Terkait dengan urusan tersebut, pihak vendor dituntut guna memiliko strategi yang efektif, di mana sejumlah di antaranya ialah menawarkan fitur-fitur perangkat, laksana kualitas kamera dan daya tahan baterai.


Sebagai gambaran, hingga dengan Maret 2019, guna pasar middle-low, sejumlah vendor sudah mengenalkan produk-produk anyar. Sebut saja, Samsung yang memproduksi Galaxy M20, Xiaomi dengan Redmi Note 7, dan Vivo dengan V15 dan V15 Pro.

Adapun, masing-masing gawai yang dikenalkan mempunyai sedikitnya satu fitur yang benar-benar menjadi unggulan. Contohnya, Samsung Galaxy M20 yang mengandalkan performa baterai dengan kapasitas 5000 mAh. Kemudian, Redmi Note 7 dengan daya tahan kerangkanya serta kualitas kamera yang dipercanggih. Vendor meyakini, strategi di atas dapat menaikkan pasar.

Namun demikian, empuknya pasar middle-low menciptakan strategi tersebut dinilai tidak cukup, khususnya dengan adanya prediksi penambahan produksi gawai guna pasar Indonesia.

Aryo mengatakan, sejumlah inovasi beda perlu diterapkan guna produk-produk gawai. Di sejumlah merek, inovasi yang sedikit bertolak belakang seperti desain, warna, serta menyisipkan kecerdasan produksi sudah dilakukan. Belum lama ini, produk anyar vendor asal China, Xiaomi, Redmi Note 7 didukung kamera yang dilengkapi keterampilan artificial intelligence (AI).


Strategi beda yang diterapkan vendor ialah promosi. General Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia, Edy Kusuma, mengungkapkan promosi dapat mengawal tingkat penjualan sebuah produk di pasaran.

Di samping itu, yang tidak kalah urgen dalam kompetisi gawai di pasar Tanah Air ialah perspektif setiap vendor. Adapun, menurut keterangan dari Aryo Meidianto, hingga dengan ketika ini masih tidak sedikit vendor yang memandang ruang belajar middle-low termasuk biasa saja.

“Ini yang mesti diubah, malah daya beli mereka termasuk tinggi, dan pembelian pulang mereka pun tinggi, dalam artian peluang penggantianhandphone malah besar pada segmen pasar ini,” paparnya.

Perspektif tersebut, salah satunya dapat diimplementasikan dengan menawarkan teknologi yang efisien serta fitur yang benar-benar diperlukan konsumen.

Vendor-vendor gawai pastinya memang mesti menyesuaikan produknya dengan keperluan konsumen.

Sebagai gambaran, menurut data penelitian Google berjudul Winning the Future With Gen-Z Audience, dilafalkan 95,2% generasi Z sering mengakses layanan video streaming. Sementara itu, data BI Intelligence Calculations 2017 berjudul Cisco VNI Global Mobile Data Traffic Forecast 2016-2017 melafalkan konsumsi mobile video ditebak meningkat sejumlah 8,7x pada 2021.

Terkait dengan urusan tersebut, Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia Denny Galant, menuliskan vendor gawai butuh mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan yang selalu sehubungan erat dengan kelaziman konsumen.

“Kebutuhan bakal produk yang always on menjadi sebuah hal yang penting untuk konsumen ketika ini,” ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar