Teknologi Terbaru 1 | Ragam Respons Tanggapi Seruan Boikot Huawei di Eropa - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Rabu, 15 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Ragam Respons Tanggapi Seruan Boikot Huawei di Eropa

Ragam Respons Tanggapi Seruan Boikot Huawei di Eropa
Kisruh Huawei menyebabkan pro dan kontra di Eropa. (Foto: REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, Indonesia -- Dipimpin oleh AS, Eropa dinamakan memboikot penerimaan perangkat telekomunikasi Huawei 5G. Beberapa pemerintah mengaku tak masalah dengan ketidakpercayaan mata-mata melawan China, namun sebagian besar menyokong pemboikotan tersebut.

Pada hari Jumat (11/1) lalu, Polandia memberitahukan telah menyangga seorang eksekutif telekomunikasi yang dituduh menjadi mata-mata China. Media lokal lantas mengidentifikasi lelaki tersebut sebagai direktur Huawei cabang Polandia.

Sabtu (12/1), pihak Huawei melafalkan telah memecat karyawan yang disangga di Polandia tersebut, menuliskan bahwa 'tindakan apapun yang diperkirakan dilakukannya tidak sehubungan dengan perusahaan'.

Huawei dinamakan telah menyaksikan putri pendiri perusahaan itu ditahan di Kanada dan Amerika juga segera berjuang memasukkan perusahaan ke dalam susunan internasional sebab masalah keamanan.

Sejumlah negara-negara Asia Pasifik telah mengekor seruan Washington untuk tidak mengizinkan peredaran buatan Huawei

Eropa menyerahkan panggilan yang dipimpin AS guna memboikot penerimaan perlengkapan telekomunikasi Huawei 5G, tetapi lebih tidak sedikit pro dan kontra di Eropa, terutama sebab kemampuan 5G Huawei yang paling menarik. Berdasarkan keterangan dari analisis, fitur ini selangkah lebih maju dari Ericsson kepunyaan Swedia, Nokia kepunyaan Finlandia dan Samsung dari Korea Selatan.


Teknologi 5G atau Fifth Generation adalahlompatan kuantum dalam kecepatan komunikasi nirkabel. Hal ini bakal menjadi kunci untuk pertumbuhan teknologi berikutnya, tergolong mobil yang dapat berjalan sendiri. Karena dalil itulah, Eropa hendak segera mengembangkan bisa jadi tersebut.

"Banyak operator sudah mencari pilihan lain, namun akhirnya menyadari bahwa Huawei lebih inovatif dan mungkin, lebih baik guna [teknologi] 5G," ujar Dexter Thillien, seorang analisis di Fitch Solutions.

Belakangan ini, Huawei menghadapi masalah bertubi-tubi, khususnya dengan bertambahnya pengawasan atas sangkaan kebersangkutanan dengan Badan Intelijen Tiongkok. Hal ini mendorong AS, Australia dan Jepang untuk menutup dari jaringan internet 5G mereka.

Namun di Eropa, operator utama Portugal, MEO, menandatangani perjanjian dengan Huawei pada Desember 2018 silam saat trafik President China Xi Jinping. MEO menyinggung perusahaan China itu dengan 'mengetahui persis, berkompeten, dengan talenta dan kapasitas guna mengembangkan teknologi dan mengerjakan investasi di negara kami'.

Baca juga : Ericsson Pamer Portofolio Terbaru guna Platform 5G

Jerman pun ketika ini sedang di bawah desakan untuk mengekor tindakan Washington, dikutip dari AFP. Namun pengawas IT negara tersebut mengaku tidak terdapat kecurigaa bahwa Huawei dapat menggunakan perlengkapan mereka guna memata-matai Beijing.

Sementara banyak sekali para pelaku bisnis telekomunikasi Eropa memandang pelarangan Huawei tidak paling urgensi, lantaran kesempatan bisnis yang ditawarkannya. 

"Huawei paling mahal dikomparasikan kompetitor lain, tetapi pun jauh lebih baik," ujar seorang karyawan operator Eropa yang menolak dilafalkan namanya.

Berdasarkan keterangan dari sumber tersebut, perlengkapan Huawei 'jauh di depan' dari kompetitor Eropa. (rea)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar