Teknologi Terbaru 1 | Langkah Len Industri Menuju Perusahaan Teknologi Kelas Dunia - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Selasa, 21 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Langkah Len Industri Menuju Perusahaan Teknologi Kelas Dunia

Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin
Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin

Jakarta, Indonesia - Banyak perusahaan atau instansi di Indonesia yang bercita-cita menjadi perusahaan ruang belajar dunia atau sejajar dengan perusahaan multinasional. Namun, menjadi perusahaan ruang belajar dunia tak seperti mengembalikan telapak tangan. Persaingan untuk mengarah ke ke sana jelas amat ketat.

Salah satu perusahaan yang berupaya menjadi perusahaan ruang belajar dunia ialah PT Len Industri (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab mengembangkan bisnis dan produk-produk dalam bidang elektronika guna industri dan prasarana. Len Industri sekarang berada di jalur jelas guna menjadi perusahaan yang dianggarkan di dunia. Bahkan, Len Industri sudah mendapatkan pernyataan internasional sebagai perusahaan eletronika terkemuka dalam urusan persinyalan.

Yang terbaru, Len Electronic Interlocking yang adalahproduk tumpuan PT Len Industri di bidang persinyalan kereta api meraih penghargaan ASEAN Outstanding Engineering Award 2018 Kategori Proyek pada ajang Conference of the ASEAN Federation of Engineering Organisations (CAFEO) ke-36 yang diadakan di Resorts World Sentosa, Singapura, pada 12-14 November 2018.


Penghargaan di berikan kepada Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin dan ditonton oleh Menteri Negara, Nasional Development, dan Ketenagakerjaan Singapura Zaqy Mohamad, dan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Rabu, 14 November 2018 lalu. Penghargaan ASEAN Outstanding Engineering Award adalahsebuah pernyataan prestasi rekayasa yang luar biasa untuk organisasi atau pribadi yang bertanggung jawab guna proyek rekayasa di area Asia Tenggara (ASEAN).

“Semoga produk kami bisa memberikan guna yang sebesar-besarnya untuk kemajuan sarana transportasi di Indonesia, bahkan di level internasional. Terima kasih untuk PII (Persatuan Insinyur Indonesia) yang tidak jarang kali mendukung. Kami menemukan penghargaan ini sesudah Len Electronic Interlocking masuk dalam Buku 100 Karya Keinsinyuran Indonesia 2007-2017 yang diterbitkan PII. Di ajang CAFEO ini juga, 20 personel PT Len Industri dan PT Len Railway Systems menerima sertifikasi ASEAN Engineer Register (AER),” ujar Zakky Gamal Yasin dalam siaran persnya, mula tahun ini.

Implementasi kesatu Len Electronic Interlocking dilaksanakan di Stasiun Slawi, Tegal, Jawa Tengah, pada tahun 2004. Selanjutnya PT Len Industri sukses menerapkan Len Electronic Interlocking di Jalur Utara Pulau Jawa, Cirebon-Surabaya, sepanjang 433 kilometer mengarungi lebih dari 54 stasiun dengan sistem telekomunikasi fiber optic.

Peresmian di Slawi itu menjadi tonggak sejarah dimulainya pertumbuhan produk persinyalan kereta api domestik yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan untuk asing dalam pembangunan sistem persinyalan kereta api Indonesia. Baik dalam bidang kompetensi engineering, konstruksi, dan pun perawatan yang pada ujungnya bakal menghemat devisa negara.


Direktur Operasi I Len Industri, Linus Andor Mulana S menambahkan, perusahannya telah berkecimpung dalam teknologi perkeretaapian semenjak era tahun 1980-an. Hingga kini, ini satu-satunya perusahaan di domestik maupun ASEAN yang dapat menghasilkan produk persinyalan sendiri. "Kini saatnya kami go regional, sesudah Bangladesh saya harap kami dapat masuk di Filipina,” ujarnya berharap.

PT Len Industri melewati anak perusahannya, PT Len Railway Systems (LRS), memang sudah mengantarkan peralatan interlocking perkeretaapian ke Bangladesh. Produk itu diberangkatkan pada Jumat, 13 April 2018 dari Tanjung Priuk dan dipasang pada 5 Mei 2018.

Zakky Gamal Yasin mengatakan, ini entry point perusahannya guna masuk ke Bangladesh, walaupun nilainya tidak besar tapi paling penting. "Ke depan masih tidak sedikit oportunity bisnis di Bangladesh yang dapat dilakukan. Dari Bangladesh ini kami dapat makin merambah ke negara-negara sekitar.”

Dari Bangladesh, Len Industri lantas menuju Filipina guna memperluas pasar regional. Menteri Perhubungan Filipina, Arthur Tugade menerima Kunjungan Sinergi BUMN Perkeretaapian pada International Retail Design Conference (IRDC), 25 Oktober 2018. Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin muncul di acara ini dan berkoordinasi tentang pengembangan pembangunan jaringan perkeretaapian di Filipina. Len Industri mengincar pasar Filipina dengan menawarkan paket total solution.

Zakky menyatakan, Len Industri adalahsalah satu pihak yang turut menyukseskan pembangunan urban transport di Indonesia terus berupaya untuk menjebol pasar regional dan tidak jarang kali mengembangkan teknologi mutakhir sebagaimana yang sudah diimplementasikan guna transportasi berbasis rel di Indonesia.

Tak melulu itu, PT Len Industri menjalin kerja sama strategis bidang perkeretapaian dengan perusahaan asal Kroasia, Altpro di Innotrans 2018, Berlin, Jerman, 20 September 2018. Kolaborasi Len-Altpro mempunyai tujuan guna memperluas pasar kedua pihak di 47 negara.


Penandatanganan dilaksanakan oleh Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin dan CEO Altpro Zvonimir Viduka. Zakky menyatakan, kerja sama strategis ini merupakan tahapan perusahaan guna memperluas pasar internasional di bidang perkeretaapian.

Ada tujuh penandatanganan kerja sama di Innotrans 2018 oleh Len Industri. Di samping Len-Altpro, terdapat pula kerja sama dengan Thales Prancis, HIMA Jerman, VRS dari Belanda di bidang elektrik point machine dan level crossing serta spare part lainnya, Wabtec dari Amerika Serikat di bidang sistem freight solution di Indonesia, Teltronic dari Spanyol di bidang telekomunikasi guna segmen pasar kereta cepat, dan Schnoor dari Jerman guna Tetra Radio Onboard yang telah dipakai di LRT Jakarta.

Dalam Innotrans 2018, Len Industri mengangkat tema “Providing Total Solution for Railway Projects” dengan dua tujuan penting. Pertama, yakni sebagai Regional Total Railway System Integrator yang memiliki kelebihan kompetitif dalam engineering dan produk yang sudah terbukti. Kedua, Len Industri sebagai partner strategis untuk meluangkan solusi sistem perkeretaapian di pasar regional. "Saat ini kami sedang menuntaskan proyek kegiatan modifikasi persinyalan di Bangladesh. Beberapa tahun sebelumnya pun pernah kami lakukan di Malaysia dan Singapura.”

photo

PT Surya Energi Indotama (SEI), anak perusahaan PT Len Industri (Persero), yang berkolaborasi dengan Proinso juga sukses memenangkan penghargaan Solar Power Portal Award 2018 untuk kelompok Community Solar Installation of The Year 2018 di Hilton Metropole NEC, Birmingham, Inggris, 17 Oktober 2018. Ini adalahajang bergengsi International PV Installation yang ke-6 kalinya diadakan oleh Solar Media.

Penghargaan tersebut sukses diraih berkat kerja sama PT SEI dan Proinso membina Off-Grid PLTS berkapasitas 492 kWp di Sumba Timur. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sukses melistriki 852 lokasi tinggal dan 57 kemudahan publik di area-area terasing di lintasan sepanjang 48 km. Desain menarik sistem memanfaatkan tiang-tiang yang dapat membangunkan listrik memakai panel surya yang dipasang di atasnya. Dengan desain ini, maka tidak lagi dibutuhkan lahan yang luas laksana halnya pada PLTS konvensional.

Di samping produk sistem persinyalan kereta api sendiri dan produk inovasi sistem solar yang mendunia, sekarang perusahaan yang genap berusia 27 tahun pada Oktober 2018 ini pun menawarkan sekian banyak  layanan, laksana application and systems engineering and design, procurement and manufacturing, installation, construction, testing and commissioning, maintenance and training.

Saat ini produk-produk Len Industri pun sudah diekspor. Walau pada 2018 angkanya baru menyentuh Rp 20 miliar, Len Industri menargetkan tahun depan dapat lebih menguasai pasar regional. Semua upaya Len Industri itu, kata Zakky, dilaksanakan tak beda sebagai suatu perjalanan panjang menjebol pasar internasional. "Ini semua tahapan untuk Go Global."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar