Teknologi Terbaru 1 | Review Samsung Galaxy A50: Triple Kamera dengan Fingerprint di Layar - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Rabu, 10 April 2019

Teknologi Terbaru 1 | Review Samsung Galaxy A50: Triple Kamera dengan Fingerprint di Layar

Review Samsung Galaxy A50: Triple Kamera dengan Fingerprint di Layar



Samsung menciptakan lompatan besar dalam usahanya menyangga gempuran dari smartphone China di pasar Indonesia, dengan mengenalkan seri Galaxy M pada mula tahun ini. Kini di segmen menengah atas, Samsung menerbitkan kwartet A series yaitu Samsung Galaxy A50, A30, A20 dan A10.





Saat peluncurannya, seri tertinggi dari kuartet A series, yaitu Samsung Galaxy A50 menawarkan sejumlah fitur unggulan yang biasa terdapat di perlengkapan flagship.




Sebut saja laksana sensor sidik jari optik yang sedang di bawah layar, layar Super AMOLED, dan Tiga kamera belakang. Sementara jeroannya disokong chipset baru Exynos 9610.




Untuk memahami lebih jauh kelebihan dan kelemahan dari smartphone yang dibandrol dengan harga Rp 4.099.000 ini, kami bakal mengulasnya pada review Samsung Galaxy A50 inilah ini.











Dalam urusan dimensi, Galaxy A50 sangat serupa dengan A30, mempunyai layar yang serupa sama dengan memakai layar Full HD+ (2340 x 1080) Super AMOLED Infinity-U 6,4 inci. Memang terasa tidak banyak besar, terutama saat meraih borongan area.




Tetapi laksana semua perlengkapan dengan layar besar, Anda mesti menyesuaikan gengaman tangan untuk menjangkau semua area khususnya sudut layar dalam satu pemakaian tangan. Tetapi tidak laksana Galaxy A30 yang mempunyai sensor sidik jari di belakang, ketika menggenggam A50 tidak butuh repot menata tangan untuk memakai sensor sidik jari, sebab sensor sidik jari optik terpasang di layar.







Lalu pada layar terdapat lekukan kecil di unsur atas, yang oleh Samsung dinamakan sebagai layar Infinity-U atau yang biasa kami sebut ‘waterdrop notch’. Ini adalahrumah guna kamera selfie bareng dengan sensor lainnya.




Desain Galaxy A50 sendiri ramping hanya 7,7mm, dengan jack headphone 3.5mm dan USB-C di unsur bawah, Lalu terdapat tombol power dan volume di samping. Perangkat tersebut memang terasa sedikit bermutu dibandingkan dengan ponsel seri A lainnya, namun tidak dalam jumlah yang berarti.




Meskipun bingkainya terlihat laksana aluminium dan unsur belakangnya serupa kaca, ternyata masih memakai bahan Polimer. Sedangkan untuk keawetan layar terdapat Gorilla Glass 5 di unsur depan. Ketika diluncurkan, Galaxy A50 akan terdapat dalam empat opsi warna, yaitu warna black, white, blue dan coral.











Samsung Galaxy A50 ditenagai oleh chipset Exynos 9610, yang belum pernah dipakai di ponsel Galaxy apa pun. Dibangun pada proses fabrikasi 10nm, chipset ini memakai arsitektur octa-core big.LITTLE. Keempat inti Cortex A73 yang mempunyai clock speed 2.3GHz.








Rasanya lumayan kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan seperti main game, bersosmed, bahkan edit video dengan software pihak ketiga. Sedangkan empat core efisiensi Cortex A53 yang mempunyai clock 1.7GHz, meyakinkan bahwa ponsel ini tidak menyedot daya ketika tidak melakukan kegiatan yang berlebihan. Ada GPU MP3 Mali G72 yang menangani grafis.




Galaxy A50 yang kami review mempunyai RAM 4GB guna ROM 64GB. Akan namun Samsung pun menyediakan varian RAM 6GB dan ROM 128.


    






Kinerja Galaxy A50 yang kami pakai sekitar satu minggu ini terasa paling nyaman guna melakukan kegiatan sehari-hari. Saat kami jajaki mengukur menggunakan software benchmarking AnTuTU, Galaxy A50 yang kami pakai menulis skor 143.283.




Skor ini tidak cukup lebih nyaris sebanding dengan skor yang disalin Redmi Note 7 dengan 143.976, dan Realme 3 dengan skor 132.851. Kedua smartphone tersebut pun sudah kami review sebelumnya.







Untuk performa baterai, Galaxy A50 cocok dengan apa yang kita harapkan dari suatu ponsel dengan baterai 4.000 mAh. Ponsel ini tahan sehari sarat dengan sekian banyak  aktifitas, laksana bermain game, media sosial, streaming musik, dan streaming film. Dari pemakaian software Accubattery, 4000 mAh bisa menempuh waktu pemakaian 13 jam 50 menit dari i 100% sampai 0%. Dengan daftar waktu Screen On Time 8 jam 7 menit.




Untuk pengisian baterai, Galaxy A50 sudah memakai fitur Fast Charging 15 watt. Waktu yang diperlukan untuk pengisian baterai 1% – 100% selama 2 jam 31 menit.








Galaxy A50 muncul dengan penataan tiga kamera belakang yang merangkum lensa utama 25MP, lensa ultra wide 8MP (sudat pandang 123 derajat), dan sensor Bokeh 5MP. Ini serupa dengan Galaxy A7 (2018), melulu kamera utama ialah sensor 25MP dan bukan sensor 24MP, dan kualitas gambar tidak berubah sebagai hasilnya.




Sebelum kita menyaksikan dan berkata tentang sampel kamera, software kamera pada Galaxy A50 mengemas sebanyak fitur yang kita dapat jelajahi. Anda menemukan Live Fokus (mode bokeh), mode Pro, bareng dengan Slow motion dan pilihan perekaman video hyperlapse pun ada.




Kamera utama mengambil potret yang bagus dalam cahaya alami yang cukup, namun ada noice dalam pemungutan cahaya rendah. Detail menjadi buram dalam situasi cahaya rendah, dan andai ada terlalu tidak sedikit lampu di dekat objek, hasil potret menjadi tidak banyak berlebihan.




Lensa ultra-wide yang menjadi bintang menurut keterangan dari kami. Pasalnya ini sangat menolong kami untuk memungut lebih tidak sedikit objek dalam satu gambar. Namun, gambar yang dipungut dengan sensor ultra-wide terlihat bertolak belakang dari yang dipungut dengan kamera belakang utama. Resolusi yang lebih rendah berarti Anda tidak bisa memperbesar gambar terlampau banyak, dan sebab lensa ultra-wide mempunyai aperture F2.2 (kamera utama ialah F1.7).








Galaxy A50 menyokong perekaman video sampai resolusi 1080p (Full-HD) dari kamera depan dan belakang. Tidak terdapat rekaman video 4K, perangkat pun tidak mempunyai opsi 60fps dan tersebut sangat mengecewakan untuk seseorang yang berencana untuk melakukan pembelian ponsel ini melulu karena kameranya.




Kami merekam sejumlah sampel dari Galaxy A50, satu dengan lensa standar dan lainnya dengan lensa ultra wide-angle. Meskipun reproduksi warna dan stabilisasi video sederhana, Anda pun dapat menyaksikan kamera cepat mendapatkan konsentrasi dan pencahayaan.











Galaxy A50 (bersama dengan Galaxy A30 dan Galaxy A10) ialah perangkat di segmen menengah kesatu Samsung yang muncul dengan Android Pie dan Samsung One UI dengan versi teranyar One UI 1.1, sama laksana yang ditemukan di Galaxy S10.




One UI 1.1 menghadirkan sokongan untuk fitur Digital Wellbeing, yang bermanfaat yang memberi tahu kita seberapa tidak sedikit menggunakan ponsel masing-masing hari dan memungkinkan kita menyetel alarm dan timer guna memberi tahu kita bahwa Anda terlampau sering memakai ponsel atau software tertentu.




A50 menyokong Bixby Voice meskipun tidak mempunyai tombol Bixby eksklusif . Samsung sekarang tidak mempedulikan Anda memakai tombol power untuk mengenalkan Bixby Voice, dan ini tahapan yang cerdas.








Setelah tombol power dipetakan ke Bixby, pilihan power guna restart atau mematikan telepon dialihkan ke di sebelah tombol penataan (untuk menyaksikan geser layar dari atas kebawah) dan ini khusus untuk Android Pie.




Fitur beda pada Galaxy A50 tergolong mode One UI Night , Always On Display, Secure Folder, Dual Messenger , mode One-handed, Game Launcher, Blue light Filter, dan navigation bar gestures. Anda dapat mendapatkan pilihan isyarat laksana mengusung telepon guna membangunkan dan Ketuk dua kali guna membangun,











Ketika saya kesatu kali menata sensor sidik jari di layar pada Galaxy A50, kami merasa laksana yang pernah kami kerjakan di sensor ultrasonik pada Galaxy S10 Plus. Pendapat saya berubah setelah sejumlah hari.




Sensor sidik jari A50 sayangnya walau saat pengaturan mula diminta begitu tidak sedikit sudut sidik jari, namun kami mengalami kendala untuk membukanya, terlalu tidak sedikit kesalahan. Yang lebih buruk lagi, kadang-kadang saya diminta guna menempelkan jari lebih lama, melulu untuk memberi tahu bahwa tidak ada kesesuaian saat menempelkan jari.






yle="clear: both; text-align: center;">





Samsung Pay ialah pengembangan software pada smartphone Samsung Galaxy yang memungkinkan pemakai guna dapat mengerjakan live transaction sehingga mengerjakan pembayaran lebih cepat dan mudah, dengan teknologi QR menggunakan isi kantong digital dari layanan partner yang telah bekerja sama dengan Samsung.




Aplikasi telah pre-installed di Galaxy A50 atau Pengguna Samsung Galaxy lainnya, dapat mendapatkan software Samsung Pay pada Google Playstore dan Galaxy Store. Untuk memakai akun Dana sebagai sumber e-wallet Samsung Pay, pastikan pemakai sudah mempunyai akun Dana sebelumnya. Proses pencatatan akun Dana juga dapat dilakukan secara mudah melulu dengan 3 tahapan pada software Samsung Pay.






Galaxy A50, mempunyai aspek fitur yang baik laksana layar Super AMOLED. Sedangkan Samsung terus menjadi satu-satunya pabrikan yang memberi kita kamera belakang ultra wide guna smartphone di segmen menengah. Galaxy A50 mempunyai daya tahan baterai yang paling baik dan dilengkapi dengan Android Pie dan antarmuka dan fitur One UI teranyar Samsung.



Sayangnya, sensor sidik jari dalam layarnya tidak cocok dengan akurasi dan konsistensi sensor sidik jari kapasitif. Namun, andai Anda mengharapkan teknologi dan perangkat empuk terbaru, Galaxy A50 ialah opsi yang lumayan bagus yang dapat Anda miliki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar