Teknologi Terbaru 1 | Ini Dia 6 Inovasi Teknologi Terbaru di Industri Perhotelan - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Rabu, 10 April 2019

Teknologi Terbaru 1 | Ini Dia 6 Inovasi Teknologi Terbaru di Industri Perhotelan

Ini Dia 6 Inovasi Teknologi Terbaru di Industri Perhotelan, Segera Terapkan Ya!

Ini Dia 6 Inovasi Teknologi Terbaru di Industri Perhotelan, Segera Terapkan Ya!

Jakarta, IndonesiaIndustri perhotelan adalahsalah satu studi permasalahan yang diuntungkan dari kehadiran inovasi teknologi. Internet of things (IoT), kecerdasan produksi (artificial intelligence/AI), machine learning, dan otomatisasi merupakan sejumlah inovasi teknologi yang tak melulu merevolusi dari segi pengalaman konsumen, namun pun mampu menyerahkan kemudahan dari segi bisnis.

Baca Juga: Lewat Teknologi, OYO Hotels Revolusi Industri Perhotelan

Contohnya, brankas atau mesin kasir yang perlahan digantikan dengan barcode, pembayaran mobile, dan kini teknologi berbasis komputasi awan (cloud). Inovasi ini sudah sepenuhnya menggantikan keperluan akan sistem pembayaran secara jasmani di loket resepsionis atau kasir, sekaligus menambah pengamanan, efisiensi, dan transparansi.

Berikut adalahenam inovasi teknologi teranyar yang mesti diketahui semua pemain di industri perhotelan.

1. IoT




Teknologi yang menghubungkan sekian banyak  perangkat melewati internet ini telah tidak sedikit digunakan oleh hotel-hotel di semua dunia. Beberapa urusan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi ini laksana mengendalikan lampu sampai suhu ruangan. Hal ini akan dominan  besar pada efektivitas ongkos operasional hotel sehari-hari.

2. Big Data




Penggunaan pendataan data berkembang pesat di nyaris semua industri. Pada industri perhotelan, urusan ini dapat membantu pengelola hotel menawarkan empiris menginap yang lebih personal. Misalnya, pengelola hotel dapat menolong menyarankan tempat wisata yang lebih tepat untuk tamu menurut usia, bujet, dan jenis kelamin. Pengelola hotel pun dapat menciptakan analisis berbasis data untuk destinasi bisnis, laksana mengidentifikasi strategi harga yang lebih baik dan penilaian performa bisnis.

3. AI




AI adalahinovasi berikutnya yang siap menyerahkan dampak untuk industri, tergolong industri perhotelan. Nantinya, empunya hotel dapat memprediksi momen saat kamar-kamar terisi penuh melewati analisis AI menurut tren check in semua tamu. Teknologi ini juga dapat menilai dengan tepat keluhan tamu dan melihatnya dari cabang dan kamar mana keluhan itu berasal sehingga dapat langsung ditindaklanjuti.

Baca Juga: Tantangan Bisnis Perhotelan dalam Industri 4.0

4. Augmented Reality (AR)




Game mobile berbasis AR memainkan peran urgen kala mempromosikan teknologi AR sampai-sampai diketahui oleh tidak sedikit orang. Teknologi tersebut ketika ini sedang dikembangkan oleh hotel-hotel guna menghadirkan empiris yang terkesan modern pada semua tamunya. Dengan teknologi ini, tamu dapat melakukan tur virtual ke kamar dan sekeliling hotel untuk mengetahui kemudahan maupun atraksi yang ditawarkan di dekat hotel.

5. Teknologi Pengenalan (Recognition Technology)




Teknologi ini adalahsalah satu tren teknologi yang sedang dipelajari pemakaiannya dalam industri perhotelan untuk menghadirkan autentikasi biometrik yang lebih mulus. Teknologi ini dapat dimanfaatkan semua tamu guna membuka kamar hotel mereka dan mengerjakan check in/check out memakai sidik jari atau pemindaian wajah.

6. Chatbot




Layanan ini memungkinkan semua tamu berinteraksi dengan AI melewati tampilan chat. Melihat tidak sedikit orang menghabiskan tidak sedikit waktu saat menggunakan software obrolan, chatbot menawarkan potensi spektakuler untuk dipakai dengan baik di industri hotel.

Chatbot dapat memahami pertanyaan simpel dan meluangkan jawaban dalam masa-masa singkat. Dengan mengimplementasikan chatbot, staf hotel dapat fokus pada hal-hal yang lebih perumahan maupun kegiatan yang lebih urgen.

Apa Itu Chatbot?
Jika membicarakan tentang pertumbuhan teknologi memang tak terdapat habisnya. Semakin hari makin menjadi-jadi. Kemajuan pesat Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, Deep Learning, dan big data analytics melahirkan software chatbot. Apa tersebut chatbot?

Mengutip dari Medium.com (12/3/2019), menurut keterangan dari Kamus Oxford, chatbot ialah program komputer yang dirancang guna mensimulasikan pembicaraan dengan pemakai manusia, terutama melewati internet.

Jelasnya, chatbot adalahasisten yang berkomunikasi dengan orang melewati pesan teks, pendamping virtual yang terintegrasi ke dalam website web, software atau pesan instan dan menolong pengusaha guna lebih dekat dengan pelanggan. Bot semacam itu ialah sistem komunikasi otomatis dengan pemakai.

Rupanya, chatbot sudah lama ada. Chatbot mulai dikembangkan sekitar dasawarsa 1960-an. Di mula kemunculannya, chatbot benar-benar terkesan laksana robot, kaku. Namun, berkat kehadiran AI, chatbot memiliki keterampilan dengan rasa pembicaraan yang lebih natural.

Baca juga : Japan Display Pasok Layar OLED guna Apple Watch Baru

Shep Hyken, seorang pakar konsultan customer service dalam pembahasan di Forbes menuliskan bahwa kecerdasan produksi sukses mengolah dunia bisnis secara drastis. Keberadaan chatbot yang dibekali teknologi AI berhasil menjadi “saluran layanan pelanggan yang layak.”

Menginjak tahun 1966, Massachusetts Institute of Technology merilis suatu chatbot kesatu yang diberi nama ELIZA. ELIZA dirancang sebagai chatbot yang mempunyai tabiat sebagai seorang psikoterapis yang dapat bercakap dengan lawan bicara manusia. Setelah era ELIZA hadir dan sukses, sekarang bertebaran chatbot-chatbot lain, laksana MegaHAL, CONVERSE, ELIZABETH, dan ALICE.

Peran chatbot dalam dunia bisnis begitu menguntungkan. Pasalnya, chatbot dapat menyingkirkan tugas teratur dan pemrosesan simultan dari sejumlah permintaan pemakai. Di samping itu, respon dari chatbot begitu cepat spektakuler sehingga ia dapat mendapatkan loyalitas pelanggan.

Baca juga : Apple Luncurkan iPad Air dan iPad Mini Terbaru, Apa Keunggulannya?

Perusahaan di Indonesia menginginkan keuntungan yang serupa, sehingga tidak sedikit dari mereka yang telah mengadopsi chatbot. Apa saja ya?

Telkomsel

Chatbot kepunyaan Telkomsel diberi nama Veronika. Kata.ai merupakan pengembang pengembangnya pada Agustus 2017. Lewat Veronika, Telkomsel dapat melayani pelanggan melewati chat di Facebook Mesengger, LINE, dan Telegram.

XL Axiata (JK:EXCL)

Selanjutnya, XL Axiata pun telah mengadopsi chatbot guna menguntungkan perusahaannya. Chatbot miliknya diberi nama Maya. Dengan Maya, XL Axiata dapat melayani konsumen lebih cepat dan mudah. Bagi mengembangkan Maya, XL Axiata menggandeng startup chatbot asal Yogyakarta mempunyai nama Botika.

BCA

Tak inginkan ketinggalan, Bank Central Asia (JK:BBCA) (BCA) pun meluncurkan chatbot miliknya yang mempunyai nama Virtua Assitant Chat Banking BCA (Vira) pada Juni 2017. Vira adalahhasil inovasi Fariz Tadjoedin, juara kesatu persaingan Financial Hackathon (Finhacks) yang diadakan oleh BCA pada 2016.

BRI

Bank Rakyat Indonesia (JK:BBRI) (BRI) pun mempunyai chatbot yang mempunyai nama Smart BRI New Assistant (Sabrina). Sama dengan Telkomsel, BRI pun turut menggandeng Kata.ai.

Bank Mandiri (JK:BMRI)

Selanjutnya masih dari sektor perbankan, Bank Mandiri mempunyai Mita sebagai chatbot yang mereka andalkan, kepanjangannya ialah Mandiri Intelligence Assistant. Bagi mengembangkan layanan ini Bank Mandiri menggandeng startup binaannya, yaitu InMotion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar