Teknologi Terbaru 1 | Biaya EOR Pertamina EP Lebih Hemat dari Medco dan Chevron - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Jumat, 24 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Biaya EOR Pertamina EP Lebih Hemat dari Medco dan Chevron

Vice President EOR Pertamina EP Andi W Bachtiar. (FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami)
Vice President EOR Pertamina EP Andi W Bachtiar. (FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami)

Jakarta, Indonesia - Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP memakai teknologi echanced oil recovery (EOR) guna menaikkan produksi minyak dan gas (migas). Metode ini dipakai untuk mendapat  minyak dengan material fluida eksklusif yang tidak ada pada reservoir. Penggunaan teknologi ini pun diyakini dapat menghemat biaya.

Vice President EOR Pertamina EP Andi W Bachtiar menuliskan penerapan teknologi itu di dunia telah marak digunakan. Namun di Indonesia masih paling jarang, bahkan baru melulu berupa pilot project belum penerapan menyeluruh.

Andi melafalkan ada empat pilot project di Indonesia yang memakai teknologi EOR polymer flooding yang salah satunya dilaksanakan oleh Pertamina EP. Andi menuliskan dari sejumlah pilot project tersebut, proyek kepunyaan Pertamina EP yang memiliki ongkos paling efisien. 


Pilot project Pertamina EP sedang di Lapangan Tanjung dengan mengaplikasikan polymer flooding. Di samping Pertamina EP ada pun Chevron Pacific Indonesia di Lapangan Minas dengan cara surfactant polymer flooding. Kemudian ada pun Medco Rimau di Lapangan Kaji-Semoga memakai metode surfactant flooding dan CNOOC di Lapangan Widuri dengan cara polymer flooding.

Hasil gambar untuk Biaya EOR Pertamina EP Lebih Hemat dari Medco dan Chevron

"Punya anda yang pilot project di Tanjung tersebut USD4 juta guna set up semua, lebih murah dari pemboran," kata Andy dalam diskusi strategi dan inovasi Pertamina EP dalam menaikkan produksi migas di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.

Andi mengaku jika dikomparasikan dengan pilot project yang digarap oleh Medco dan Chevron pasti lebih murah. Ia melafalkan Medco menerbitkan USD24 juta guna pilot project. Sedangkan Chevron menerbitkan USD165 juta.


Dirinya menambahkan guna Lapangan Tanjung memerlukan eman titik injeksi atau disebut pun full scale. Namun sebab baru berupa pilot project maka melulu satu titik yang diinjeksi memakai polymer flooding. Berdasarkan keterangan dari perkiraan full scale dapat dilaksanakan di kuartal VI-2021.

"Kalau full scale Lapangan Tanjung perlu USD120 juta guna injeksi polymer," jelas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar