Teknologi Terbaru 1 | Penangkapan Bos Huawei dan Perang Teknologi AS-China - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Jumat, 17 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Penangkapan Bos Huawei dan Perang Teknologi AS-China

Penangkapan Bos Huawei dan Perang Teknologi AS-China
Ilustrasi (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, Indonesia -- Penangkapan penerus tahta sekaligus Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou menggambarkan kian intensifnya perang antara Amerika Serikat dan China guna merajai teknologi. 

Sebab, menurut keterangan dari James Andrew Lewis Direktur Program Kebijakan Teknologi di Pusat Strategi dan Studi Internasional di Washington keterampilan menguasai teknologi ketika ini menjadi barometer kekuatan suatu negara. 

Berbeda dengan abad ke-20, dimana sumber daya alam dan keterampilan memproduksi barang dalam jumlah besar yang menjadi kekuatan nasional. 

"Dasar-dasar ketenteraman dan kekuatan bertolak belakang hari ini. Kemampuan untuk membuat dan memakai teknologi baru ialah sumber kekuatan ekonomi dan ketenteraman militer," kata Lewis laksana yang diwartakan.


Melalui pandangan itulah sejumlah orang di pemerintah China menilai dalil besar dari penangkapan Meng. Meng diciduk pada 1 Desember di Kanada atas permintaan otoritas AS dan meminta supaya perempuan tersebut diekstradisi guna menghadapi tuntutan di AS.

Huawei ialah salah satu pabrikan ponsel pintar dan perlengkapan jaringan terbesar di dunia. Huawei menjadi ujung tombak ambisi Cina untuk meminimalisir ketergantungannya pada teknologi asing dan menjadi kekuatan inovasi di negaranya.

"AS sedang mencoba mengerjakan apa juga yang dapat menahan perluasan Huawei di dunia sebab perusahaan ini ialah perusahaan teknologi yang kompetitif China," kata di antara editorial di koran pemerintah China Daily.

Untuk mengisi ambisi penguasaan teknologi, China memompa ratusan milyar dolar ke dalam rencana "Made in China 2025". Lewat rencana ini, China hendak menjadi pemimpin global dalam industri laksana robotik, mobil listrik dan cip komputer. 

Hambat penguasaan 5G

Saat ini prioritas utama Huawei ialah memperkenalkan teknologi nirkabel jaringan generasi kelima yaitu 5G. Paul Triolo, Kepala perusahaan kepandaian resiko teknologi global Eurasia Group menyinggung Huawei menjadi satu-satunya perusahaan di dunia yang dapat memproduksi seluruh elemen jaringan 5G. 

Mulai dari perlengkapan untuk BTS, pusat data, antena, sampai ponsel. Mereka pun dapat memproduksi dagangan ini dengan skala besar dan harga lebih terjangkau.

Baca juga : Teknologi Terbaru 2019 Di Dunia

"Xi Jinping menyebut hendak China menguasai pasar 5G secara global," jelas Lewis untuk CNN Business. "Banyak orang yang memperkirakan teknologi (5G) ini bakal menjadi gelombang teknologi berikutnya, laksana internet dan smartphone."

Tapi ambisi menguasai 5G perlu peran AS. Sebab, dari 92 komponen pemasok komponen ke Huawei, 33 diantaranya berasal dari AS. Intel, Qualcomm dan Micron memasok perlengkapan keras, sedangkan Microsoft dan Oracle dipakai untuk perlengkapan lunak, seperti dilafalkan Tom Holland dari Gavekal Research. 

Penerapan perang dagang oleh AS menjadi perlawanan tersingkap untuk mempertahankan kekuasaan negara itu. 

Penangkapan Meng dinamakan analis Jefferies, Edison Lee akan menciptakan rencana 5G China seikit terhambat. Sebab, larangan ekspor terhadap Huawei dapat menghambat diluncurkannya layanan 5G perusahaan itu, "atau paling tidak meminimalisir volumenya," jelas Lee. 

Sejumlah negara telah tidak mengizinkan pemakaian produk telekomunikasi dari perusahaan China, merujuk pada Huawei dan ZTE. Bersama dengna AS, Australia dan Selandia Baru telah mengabsahkan aturan itu. Jepang tengah menggagas pelarangan serupa di negaranya. Sementara grup perusahaan telekomunikasi di Inggris, BT, menyinggung mereka tak akan melakukan pembelian perangkat 5G Huawei. (jnp/eks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar