Teknologi Terbaru 1 | Membangun Interaksi di Sosial Media Menangkal Hoax Sampai Akarnya - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Senin, 22 April 2019

Teknologi Terbaru 1 | Membangun Interaksi di Sosial Media Menangkal Hoax Sampai Akarnya


Membangun Interaksi di Sosial Media Menangkal Hoax Sampai Akarnya

Jakarta, Indonsia - Media sosial adalahsebuah media online, dengan semua pemakainya dapat dengan gampang berpartisipasi, berbagi, dan membuat isi mencakup blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia Virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan format media sosial yang paling dipakai oleh masyarakat di semua dunia.

Berdasarkan keterangan dari Utari menyatakan dan menyimpulkan: media sosial adalahsebuah media online di mana pada pemakainya dapat dengan gampang berpartisipasi. Berpartisipasi dalam makna seseorang dengan gampang berbagi informasi, membuat konten atau isi yang ingin dikatakan kepada orang lain, menyerahkan komentar terhadap masukan yang diteriamanya dan seterusnya. Semua dapat dilaksanakan dengan cepat dan tak terbatas.

Maka tidak mengherankan, bilamana media sosial menjadi salah jalur yang sangat efektif guna menyebar kedustaan atau tidak jarang disebut hoax di era kini ini. Hal ini disebabkan banyaknya pemakai media sosial yang susah dibendung. Baik dari kalangan anak-anak hingga dengan orang tua telah dengan lancar dalam memakai gadget guna berkomunikasi. Namun, sayangnya masih tidak sedikit masyarakat yang belum secara sarat mempunyai pengetahuan yang meluas mengenai sosial media, sehingga menciptakan sebagian dari mereka mudah sekali menerima berita bohong atau hoax.

Berangkat dari situ, hubungan komunikasi, interaksi bakal terjalin antara insan satu dengan insan lainya paling dibutuhkan. Di samping dalam ilmu sosial, hubungan sosial terlukis dalam interaksi sosial yang mengacu pada hubungan antara dua orang atau lebih. Di mana hubungan timbal balik antara pribadi satu dengan yang lainya akan mencetuskan dasar dari struktur sosial. Ini pun menjadi suatu upaya guna meruntuhkan hoax yang senantiasa menghantui masyarakat. Di mana dengan interaksi itu seseorang disuruh untuk bersama-sama memerangi hoax.


Hal ini seusia dengan Soejono Soekamto yang berasumsi bahwa interaksi sosial ialah proses sosial yang sehubungan dengan cara bersangkutan antara pribadi dan kumpulan untuk membina sistem dalam hubungan sosial. Walgito pun memberikan pendapat, bahwa adanya hubungan timbal balik dalam interaksi sosial dapat menyerahkan pengaruh terhadap pribadi atau kumpulan lain. Interaksi sosial juga dominan terhadap kumpulan dengan kumpulan lain yang saling berhubungan.

Pesatnya pertumbuhan teknologi sekarang, kita dapat mengakses sejumlah situs sosial media laksana Facebook, Twitter, we chat line, dan ini dapat kita akses di mana saja dan kapan saja asalkan terhubung dengan koneksi internet dan ini pun membuat arus komunikasi paling besar dan pesat. Van Dijk dalam kitab Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosio Teknologi menyampaikan bahwa media sosial ialah pusat media yang memusatkan pada keberadaan pemakai yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat disaksikan dari medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pemakai sekaligus sebagai suatu ikatan sosial.

Dari pemahaman ini, telah seharusnya media sosial dijadikan jaringan untuk mencegah hoax. Dengan pendekatan interaksi yang baik, akan mengirimkan seseorang pada titik penguatan solidaritas di dunia maya tersebut. Yang lantas akan membina komunikasi yang membangun. Komunikasi yang menjadi jalan untuk membasmi hoax hingga dengan akarnya.


Setiap insan memiliki keperluan hidup yang bervariasi. Tidak terkecuali keperluan berkomunikasi. Di era digital ketika ini seseorang bisa memilih media komunikasi cocok dengan kebutuhannya. Sebagaimana faedah media yang bisa dijadikan sumber informasi. John Vivian menuliskan makna penting sebuah media seringkali dapat dijadikan sebagai sumber Informasi dan hiburan.

Di beda sisi peradaban teknologi komunikasi ketika ini mengindikasikan grafik yang terus meningkat. Bahkan semenjak kemunculan jejaring sosial atau media sosial, mengantarkannya pada era kebiasaan populer. Saat ini guna mengakses media sosial dapat dilaksanakan dengan teknik yang lebih gampang dan cepat, tidak perlu membawa laptop ataupun komputer, lumayan melalui smart phone seseorang bisa dengan gampang berkomunikasi untuk siapapun. Selain tersebut peran media sosial pun tampak memakai media massa konvensional dalam menyebarkan berita maupun informasi.


Kemajuan berikut yang seharusnya disikapi dengan positif, di mana anda seharusnya menjadikan peradaban teknologi ini sebagai upaya guna menangkal durjana di sosial media. Baik suatu berita kebohongan/hoax atau ujaran kebencian yang sering kali meresahkan masyarakat. Dan salah satunya guna menangkal durjana tersebut, merupakan dengan memakai interaksi di sosial media. Karena interaksi yang baik di sosial media akan membina opini-opini yang paling menyehatkan pembaca, dan pastinya akan menyerahkan pengetahuan baru untuk masing-masing orang. Yang lantas akan merujuk pada kerukunan dalam bersosial media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar