Teknologi Terbaru 1 | Pemerintah bakal Tingkatkan Penggunaan Teknologi Pertanian - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Minggu, 12 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Pemerintah bakal Tingkatkan Penggunaan Teknologi Pertanian

Pemerintah Indonesia bakal terus menambah pemakaian teknologi mutakhir di sektor pertanian. Hal ini untuk mendongkrak produktivitas serta memicu generasi muda supaya berminat berbisnis di bidang pertanian .

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjoj. (Foto: VOA/Fathiyah)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjoj. (Foto: VOA/Fathiyah)

Jakarta, IndonesiaKepada wartawan usai pendahuluan Konferensi Regional tentang Penguatan Keamanan Pangan di Asia Tenggara yang dilangsungkan di Jakarta, Kamis (4/4), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pemakaian teknologi mutakhir, tergolong teknologi informasi, di bidang pertanian memang paling penting.

Amran memberikan contoh dengan pemakaian teknologi informasi dapat meminimalisir perbedaan harga komoditas dari petani ke konsumen. Dia memberikan contoh harga bawang ketika ini di lapangan Rp15 ribu per kilogram, tetapi setelah hingga di perkotaan mencapat Rp 50 ribu tiap kilogram.

Amran menambahkan pemakaian peralatan moderen di setor pertanian bakal diterapkan mulai dari sektor hulu sampai hilir, semenjak pengolahan tanah hingga panen. Dia menekankan pemakaian alat-alat moderen di bidang pertanian telah meningkat.

Meski begitu, Amran mengakui pemakaian teknologi moderen di sektor pertanian memang meminimalisir jumlah petani namun yang lain dapat bekerja di unsur lain.

"Tetapi kita mengerjakan transformasi sosial. Contohnya dulunya kerja petani mesti empat orang satu hektare. Dulu satu orang perlu 25 hari, kini tiga jam panen. Nah tenaga dua ini menggarap yang lain, pembibitan, pelihara ayam, atau di hilir dia bekerja," kata Amran.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengklaim masyarakat desa sebetulnya lebih senang bermukim di desa bila memang di sana ada peluang untuk berjuang atau bekerja. Karena itu, dengan adanya dana desa, urusan itu dapat menciptakan pelbagai peluang di pedesaan, laksana desa wisata, desa pertanian, dan sebagainya.


"(Alokasi dana desa ke) pertanian langsung tidak, namun di infrastruktur pertaniannya, laksana irigasi, jalan, mebung, tersebut mereka lakukan," ujar Eko Putro.

Berdasarkan keterangan dari Eko Putro, jumlah urbanisasi ke Jakarta sekarang kian berkurang. Dia menambahkan buat meminimalisir urbanisasi, pemerintah pun akan membuat lapangan-lapangan kerja baru di sektor wisata dan bidang-bidang yang mempunyai nilai tambah di pedesaan.

Dengan adanya teknologi, 4.0, lanjutnya, tidak sedikit anak muda terjun ke bidang ekonomi kreatif, laksana membuka rantai pasokan produk pertanian lewat Internet.

Berdasarkan keterangan dari Perwakilan Regional FAO guna Asia dan Pasifik Kundhavi Kadiresan, family petani adalahsegmen terpenting dalam komunitas pertanian secara global. Saat ini terdapat separuh miliar petani di semua dunia dan lebih dari 80 persen masyarakat pedesaan mempunyai usaha pertanian keluarga.

Seiring dengan kian bertambahnya jumlah warga Bumi, Kundhavi menuliskan semua pihak berhubungan harus meyakinkan kontribusi family petani bisa menjamin ketenteraman pangan global. Tapi di ketika yang sama, family petani adalahtulang punggung dari sektor pertanian, khususnya di area Asia Tenggara, tergolong Indonesia.


Kundhavi mengakui kian tidak sedikit anak-anak muda bermigrasi ke kota-kota. Generasi muda ini pun tidak tertarik mengandalkan peluangnya pada sektor pertanian sebab mereka menyaksikan tidak ada kesempatan yang bagus di bidang tersebut.

Apalagi andai dikaitkan dengan evolusi iklim, lanjutnya, pertanian bukan sektor bisnis yang bisa diandalkan.

"Kita perlu menciptakan produktivitas di bidang pertanian meningkat. Kita pun memerlukan teknologi dan inovasi baru. Generasi muda suka dengan hal-hal menarik. Jadi kalau hendak anak-anak muda terjun ke binis pertanian, maka anda harus meyakinkan, bahkan di tingkat family petani kecil, menggunakan teknologi baru dan moderen," tutur Kundhavi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalm pendahuluan Konferensi Regional tentang Penguatan Keamanan Pangan di Asia Tenggara yang dilangsungkan di Jakarta, Kamis (4/4). (Foto: VOA/Fathiyah)
Karena itu, Kundhavi menuliskan pemerintah mesti mengeluarkan sekian banyak  aturan dan kepandaian yang memperbolehkan sektor swasta untuk tercebur lebih luas di sektor pertanian.

Ketika menghadiri acara silaturahmi bareng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Perkumpulan Penggiling Padi, dan Pengusaha Beras Indonesia (Peradi) kemarin di GOR Diponegoro, Sragen, Presiden Joko Widodo mengobrol langsung dengan sejumlah petani dan penjaja pupuk mengenai masalah yang terdapat di bidang pertanian, salah satunya berhubungan proses pengeringan padi yang masih menggunakan teknik tradisional.

Jokowi menghimbau pemakaian teknologi dalam bidang pertanian dewasa ini adalahsuatu kewajiban. Hal tersebut bermanfaat untuk menambah efisiensi dan efektifitas hasil pertanian tersebut sendiri. [fw/ab]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar