Teknologi Terbaru 1 | Teknologi Periskop, Babak Baru Perang Kamera Ponsel - Teknologi Terbaru 1 | Technology News 2 | News Technology 2

Breaking

About Me

Sabtu, 11 Mei 2019

Teknologi Terbaru 1 | Teknologi Periskop, Babak Baru Perang Kamera Ponsel

Teknologi Periskop, Babak Baru Perang Kamera Ponsel

Teknologi Periskop, Babak Baru Perang Kamera Ponsel
Setelah Oppo, Huawei sekarang membantu memperkenalkan kamera periskop teknologi di P30 Pro (berlawanan)

Jakarta, Indonesia -- Teknologi periskop ialah teknologi baru yang dipakai para vendor supaya kamera ponsel pintar dapat melakukan perbesaran gambar optikal. Diperkirakan bahwa teknologi ini akan menjadi medan perang baru setelah produsen ponsel sebelum mereka bersaing untuk membawa kamera dengan piksel lebih dan teknologi multi-lensa.

Akibat keterbatasan lokasi untuk menanam lensa, sekitar ini perbesaran gambar secara optik yang dapat dilakukan pada ponsel terbatas melulu sampai 2 atau 3 kali saja. Dengan pertolongan periskop, perbesaran optikal dapat dilakukan sampai 5 kali. 

Teknologi ini paling tidak sudah diadaptasi oleh dua perusahaan pembuat ponsel pintar Huawei dan Oppo. 

Perbesaran optikal penting, sebab kerapkali anda tidak dapat mendekati objek ketika memotret. Sehingga guna mendekatkan objek pada hasil foto, pilihan zoom menjadi pilihan. Hasil tampilannya dengan lensa pembesar atau optik menghasilkan gambar lebih baik dari zoom digital. Perbesaran digital seringkali mengakibatkan gambar pecah. 


Agar dapat melakukan perbesaran optik lebih besar sekarang para vendor merealisasikan prinsip periskop pada kameranya. Serupa dengan prinsip periskop pada umumnya, perbesaran optik dengan teknologi ini dilaksanakan dengan merangkai komponen-komponen kamera ponsel, laksana lensa dan sensor gambar, dibentuk berbeda. 

Teknologi Periskop, Babak Perang Baru Kamera Ponsel
Lensa tidak disusun vertikal pada bodi ponsel tapi disusun menyamping dan dibelokkan dengan cermin di ujung, serupa dengan prinsip kerja periskop (Dok. Huawei via consumer.huawei.com)

Teknologi Periskop, Babak Perang Baru Kamera PonselLensa tidak dibentuk vertikal pada bodi ponsel tapi dibentuk menyamping dan dibelokkan dengan cermin di ujung, serupa dengan prinsip kerja periskop (Dok. Huawei via consumer.huawei.com)
Para vendor membelokkan 90 derajat saat merangkai lensa-lensa ini secara horizontal. Di ujung barisan lensa, ditempatkan cermin guna membelokkan objek yang ditangkap supaya bisa masuk ke lensa dan selesai di sensor gambar. Teknik ini dinamakan Oppo sebagai folded optik (optik yang dilipat). 

Kamera periskop dilengkapi dengan cermin yang menunjukkan cahaya yang masuk, dan dipantulkan sampai mengenai sensor gambar, laksana halnya teknik kerja periskop di dunia nyata. 


Dengan kamera ini, perusahaan-perusahaan pembuat ponsel pintar, bisa semakin menggandakan rangkaian sensor kamera mereka, sampai-sampai menghasilkan kualitas foto, serta faedah zoom (pembesaran gambar) yang lebih baik dibanding kamera-kamera ponsel sebelumnya yang melulu terdiri dari satu atau dua susunan kamera.


Teknologi Periskop, Babak Perang Baru Kamera Ponsel

Biasanya kamera disusun secara vertikal seperti pada gambar untuk mendapat perbesaran (Dok. Huawei via consumer.huawei.com)

Teknologi Periskop, Babak Perang Baru Kamera PonselBiasanya kamera dibentuk secara vertikal laksana pada gambar guna mendapat perbesaran (Dok. Huawei via consumer.huawei.com)
Pada ponsel multi kamera, keterampilan pembesaran gambar seringkali dilakukan oleh sensor kamera kedua yang memakai lensa yang dapat menangkap lebih jauh. 

Dilansir dari Ars Technica, kamera zoom ini terdiri dari sekian banyak  lensa kecil. Beberapa bahkan bergerak, guna menyesuaikan fokus. Oleh karena tersebut kamera ini memerlukan lebih tidak sedikit tempat guna disusun, semakin jauh jarak antara lensa, semakin besar pula keterampilan pembesaran gambar yang dapat dilaksanakan perangkat. 

Tapi kamera ponsel tidak dapat terlalu menonjol. Dulu Samsung pernah mengupayakan mengakalinya dengan menciptakan smartphone dimana unsur belakangnya ada kamera yang dapat di-zoom-in dan zoom-out lewat Galaxy K Zoom. Tapi bodi yang bongsor dan berat, menciptakan ponsel ini tak populer di pasaran. 


Sony pun sempat mencoba menciptakan aksesoris kamera dengan keterampilan zoom yang dapat dilepas pasang dan dihubungkan dengan bluetooth ke ponsel. Namun, lagi-lagi tak disambut hendak sekali oleh pasar. 

Lihat juga:Tips Memaksimalkan Hasil Foto dengan Kamera Ponsel
Sehingga, ketika ini keperluan zoom ini dicatut dengan desain periskop. Dari luar, ponsel kepunyaan Huawei tampak normal dengan susunan susunan empat kamera: satu lensa ultra lebar 16 milimeter, satu lensa lebar 27 milimeter, lensa telephoto 125 milimeter, serta kamera pendeteksi kedalaman gambar (depth). 

Perbedaan tampak pada sensor kamera telephoto yang berbentuk kotak. Dalam sensor kamera berbentuk kotak tersebut, lensa pembesar gambar, serta sensor CMOS (komponen sensor gambar yang bermanfaat menampilkan apa yang disaksikan lensa kamera ke pemakai) dibentuk 90 derajat mendatar. 

Untuk dapat memungut gambar, suatu cermin berbentuk kotak menjadi jalan masuknya cahaya, lensa bermukim memotret apa yang dipantulkan di cermin tersebut. Huawei pun menonjolkan sensor CMOS mereka sebagai sensor yang merealisasikan pixel 'RYYB', dimana sensor CMOS biasa memakai 'RGGB' (satu pixel merah, dua pixel hijau, dan satu pixel biru. 

Teknologi Periskop, Babak Perang Baru Kamera Ponsel
Motorola pun sempat menawarkan ponsel dengan aksesori berjuluk MotoMods yang menawarkan kamera ekstra Hasselblad (CNN Indonesia/Andry Novelino)

'RYYB' yang mengubah pixel hijau menjadi kuning, dianggap Huawei dapat memungut gambar dengan 40 persen lebih tidak sedikit cahaya, serta perangkat empuk yang bisa menyempurnakan hasil potret tersebut.

Oppo memakai konsep yang sama. Namun, vendor China ini mengklaim ponselnya dapat melakukan perbesaran gambar sampai sepuluh kali lipat. Tiga susunan kameranya nanti bakal terdiri dari satu lensa lebar 15,9 milimeter, satu kamera utama yang menilai kedalaman gambar, serta satu kamera telephoto 159 milimeter. 

Dilansir dari Extreme Tech, Oppo bakal menghadirkan dua penyeimbang gambar pada susunan kameranya. Namun perusahaan itu belum memberitahukan aperture pada masing-masing lensa kamera yang ada. 

Lihat juga:Mengenal Teknologi ToF yang Bikin Kamera Ponsel Makin Canggih
Sehingga belum diketahui apakah penyeimbang gambar nantinya bakal dapat bekerja cocok dengan kecepatan shutter, atau apakah bakal ada masalah pada konsentrasi kamera tersebut saat melakukan zoom. 

Walau belum diketahui nama produk atau jadwal tentu rilis, New Atlas dalam artikelnya mengadukan bahwa Oppo akan menjual ponsel ini pada tahun 2019. 

Huawei P30 Pro dan ponsel baru Oppo nantinya pun akan mengadopsi teknologi-teknologi ponsel terkini, laksana pemindai sidik jari optik yang ada langsung di layar ponsel, serta speaker yang bergetar melewati layar. (lea/eks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar